Pada daun yang jatuh, aku bertanya
“Karena angin kau jatuh, lalu tersapu. Kadang berbekas,
kadang tidak. Apa kau membencinya?”
Hening. Tanpa suara.
Daun enggan menjawab
Aku bergeliat, ku hancurkan saja daun jatuh yang mengering
itu
Daun masih enggan bersuara
Angin menyambut, menyapu bersih yang terlihat
Pun berulang kali angin menjatuhkannya, menyapunya, hingga
tak berbekas
Daun tak memberontak, legowo saja
Yogyakarta, 20
Februari 2014
0 comments:
Post a Comment