WHAT'S NEW?
Loading...

Just For My Mom



Berderet kata tersekat di bibiriku. Aku, dengan aroganku terkadang bahkan sering mengkhianati cintanya, melukai hatinya. Namun wanita mulia itu, dengan sabar dan rendah hatinya , memaafkanku tanpa harus berkata ‘aku memaafkanmu’.
Mama, pagi ini... Di saat kecamuk belum merasuk pikir, DJ menulis kotak-kotak huruf ini untuk Mama.
Mama, maafkan DJ... DJ tahu, mama sering kecewa karena DJ. Mama sering terluka karena kata-kata DJ yang acapkali khilaf. Maafkan DJ, Ma... Sungguh DJ benar-benar minta maaf. DJ tak tahu harus bagaimana menarik kata-kata yang lalu sempat DJ ucap dengan tinggi hatiku.
DJ bukanlah orang yang bisa menuangkan bentuk perhatian secara langsung untuk Mama. DJ juga bukan orang yang pandai bertutur sangat lembut kepada Mama. Tapi, Ma... Tanpa Mama tahu, DJ senantiasa memanjatkan doa untuk Mama dengan khusyuk di setiap sujud yang DJ persembahkan untuk Tuhan. Di setiap waktu yang DJ lewati sendiri.
Ma, DJ tak tahu harus bagaimana membalas semua kemuliaan Mama. Tunggu, mem-ba-las? Yah, sungguh padanan kata yang  sangat tidak tepat. Maafkan DJ, DJ payah, Ma... Sudah tentu DJ tak sanggup membalas kemuliaan mama. Tapi dengan sombongnya DJ berkata demikian.
Meskipun sampai detik ini Mama selalu berujar ‘Mama bangga denganmu’, tapi itu justru menyakitkan DJ, Ma. Bangga? Mama bangga dengan DJ yang seperti ini? Baiklah, mungkin di mata Mama, pencapaian yang DJ peroleh selama ini membuat Mama bangga. Tapi, Ma... DJ justru sangat sedih karena DJ tak bisa menemani dan merawat Mama dengan baik. Apalagi, kini banyak waktu DJ habiskan untuk menempuh study yang mengharuskan DJ jauh dengan Mama.
Ma, pencapaian DJ akan sangat berharga jika disertai pengabdian DJ untuk Mama. DJ ingin mengabdi penuh untuk Mama. DJ ingin merawat Mama seperti halnya saat Mama merawat DJ sejak terlahir di dunia. Ya Tuhan, betapa berdosanya aku ini...
Mama, bintang hidupku, malaikat tanpa sayapku, sosok wanita paling tegar di mataku. Dengan gigihnya memperjuangkan nasib keluarganya sendiri. Ma, DJ sangat yakin... Mama pasti lelah hati, lelah pikiran dan lelah tenaga, bukan? Belasan tahun Mama menghidupi kami, kedua putrimu, dengan sendiri. Ya, hanya sendiri. Dan tak pernah terdengar olehku, kata-kata ‘lelah’ engkau ucapkan. Ya Tuhan, muliakan Mamaku dunia akhirat...
Ma, DJ sungguh-sungguh memohon maaf atas segala dosa yang DJ perbuat seumur hidup. Kutahu, hatimu pasti masih terluka atas segala luka yang pernah DJ torehkan. Maafkan putrimu ini, Ma... Sekali lagi, DJ tak memiliki kecakapan verbal. Maka melalui coretan atas hati yang terlanjur carut marut ini, DJ sampaikan ujaran hati yang lalu hanya terpendam.
Semoga suatu waktu, DJ dapat mengabdi penuh untuk Mama. DJ sangat sangat merindukan Mama. Di sini, DJ tertatih mengumpulkan mozaik mimpi yang masih tercecar. Relakan DJ melewati aral perjalanan ini, Ma. Hujani DJ dengan do’a, selimuti dengan restu, sayangi DJ sampai batas waktu yang terkira.
DJ sangat menyayangi Mama, dan akan selalu menyayangi Mama. Semoga melalui coretan ini, DJ selalu bisa berintrospeksi diri untuk tak berbuat khilaf lagi pada Mama. DJ janji, akan membuat Mama bangga lebih dari ini. Tentunya dengan cara-cara yang dibenarkan oleh Tuhan. Maafkan DJ, Ma... Maafmu adalah maaf Tuhan. Ridhoi DJ, Ma... Ridhomu adalah Ridho Tuhan.

Mama dan aku :)

0 comments:

Post a Comment