Perahu Kertas : Selamat Datang, Mahasiswa Baru!
Perkenalkan nama saya Dian Yuanita Wulandari. Seorang mahasiswa
biasa dari kampus yang biasa - biasa saja.
Sebelumnya mohon maaf jika tulisan yang saya buat tergolong
tulisan yang basi. Mengangkat suatu kisah yang ditujukan untuk mahasiswa baru. Tapi
sungguh, tulisan ini murni hasil olah realita yang saya alami, saya tulis
dengan sudut pandang saya sendiri, saya kemukakan dengan tandas dan segar tanpa
maksud memihak pihak manapun J
Hari ini sungguh romantis. Saya sarapan di warung makan
padang dan disuguhi pemandangan yang lazim terjadi setahun sekali. Di ruas-
ruas jalan saya melihat anak - anak muda yang masih segar rautnya bersemangat menapaki
jalan kota istimewa Yogyakarta. Sesekali anak - anak muda tersebut menyapa
orang demi orang yang dilaluinya. Bisa kutebak, mereka adalah pendatang. Jika
dilihat dari perawakan, mereka mungkin berusia 17-18 tahun. Jika saya tebak
lagi, mungkin mereka adalah calon mahasiswa baru yang akan mengikuti SBMPTN
atau memenuhi panggilan rektorat untuk mengikuti pertemuan di Grha Sabha
Pramana, bagi mereka yang diterima di jalur SNMPTN.
Usai dengan tebak menebak, saya putuskan untuk bergegas ke
perpustakaan. Bukannya kutu buku, tetapi suasana perpustakaan memang menawarkan
kesejukan dan ketenangan yang luar biasa. Apalagi dengan lengkapnya fasilitas
yang diberikan seperti WIFI dan AC. Ah, surga sudah J
SELAMAT DATANG,
CENDEKIAWAN MUDA!
SELAMAT DATANG,
MAHASISWA BARU GADJAH MADA!
Begitu kiranya gempita yang sering digelorakan oleh
Universitas kepada para mahasiswa baru. Banyak makna yang terselip dibalik
ucapan ‘selamat datang’ tersebut. Jika saya yang memaknai, maka makna yang
terkandung adalah penyadaran untuk mahasiswa baru. Penyadaran yang seperti apa?
Bahwa mereka telah memasuki fase paling tinggi dalam dunia kependidikan. MAHA
Siswa. Bahwa mereka telah akan memasuki gerbang penuh peluang dan tantangan.
Ucapan itu sebenarnya juga merupakan reminder atau bahkan warning untuk
mahasiswa tingkat menjelang akhir sampai akhir untuk segera menuntaskan masa
studinya. Hahaha J
Di saat - saat seperti ini, tulisan atau artikel di laman seperti
“TIPS SUKSES MENJADI MAHASISWA”, “TRIK JITU JADI MAHASISWA SUKSES”, “MENJADI
MAHASISWA LUAR BIASA”, akan sering dikunjungi oleh calon mahasiswa baru. Dan
Anda, pasti pernah membuka jenis laman tersebut J
Artinya apa?
Bahwasanya setiap dari kita terlahir dengan harapan kebaikan,
memiliki dorongan untuk selalu berbuat positif. Kemudian setelahnya sih, terserah kita. Ingin menjaga untuk
terus berbuat baik dan mendorong diri sendiri untuk berbuat positif atau tidak.
Begitu pula ketika menjadi mahasiswa. Momen - momen menjadi
mahasiswa baru adalah momen - momen penuh semangat. Banyak inspirasi dan
motivasi yang akan diterima oleh mahasiswa baru melalui kegiatan orientasi
kampus. Di orientasi kampus, mahasiswa baru tidak hanya akan diperkenalkan
dengan sarana prasarana yang disediakan oleh Universitas, tetapi juga
diperkenalkan dengan organisasi intra maupun ekstra kampus sebagai salah satu
wadah pengasahan leadership skill,
unit kegiatan mahasiswa sebagai salah satu wadah pengembangan minat bakat,
kompetisi sebagai salah satu peningkatan kompetensi, dan masih banyak inspirasi
lainnya.
Bagaimana sih
kehidupan di kampus itu?
Maha Indah!
Saya menganggap kehidupan di kampus adalah kehidupan yang maha
indah. Dunia kampus menyuguhkan banyak peluang untuk mengupgrade kemampuan kita menjadi lebih luar biasa. Tapi sayangnya, hanya beberapa orang yang mengetahui
bagaimana memanfaatkan peluang itu. Sehingga jangan salah anggap, jika nanti
Anda bertemu dengan mahasiswa A yang menganggap menjadi mahasiswa itu ngebosenin, flat, banyak tugas, banyak
laporan. Barangkali mahasiswa tersebut belum bisa memanfaatkan peluang yang ada
di dunia kampus.
Ada banyak tipe mahasiswa. Barangkali kita sering mendengar
istilah mahasiswa kupu - kupu (kuliah pulang-kuliah pulang), kura - kura
(kuliah rapat - kuliah rapat), kumal - kumal (kuliah nge-mall-kuliah nge-mall)
dan istilah mahasiswa lainnya. Pada intinya, tipe mahasiswa terbagi atas banyak
tipe. Tergantung siapa yang menipekannya.
Tapi, kalau saya boleh berpendapat. Akan lebih baik, jika
kita menjadi mahasiswa yang ideal. Ideal yang seperti apa? Yang mampu
memanajemen waktunya dengan baik, sehingga selain dia bisa berkuliah dengan
baik, dia juga bisa berorganisasi, dia juga bisa mengembangkan hobi, dia juga bisa
berkompetisi, dan beraktivitas positif lainnya. Poin pentingnya ada di manajemen
waktu. Nah, perkara manajemen waktu ini sebenarnya diri kita sendirilah yang
memiliki digdaya. Tiada yang lain, sekalipun Anda mengikuti banyak seminar atau
talkshow tentang manajemen waktu J
Tiga kata yang membuat
saya terpacu untuk selalu berada di lingkaran positif : peluang, sadar, syukur.
Peluang.
Satu kata ini ajaib banget buat saya. Peluang itu mengandung
resiko. Disitulah tantangan hidup tercipta. Sedikit cerita saya, bisa Anda baca
disini : http://jasminediu.blogspot.com/2015/01/2014-kenyataan-yang-tak-terucap.html
Sadar.
Saya sadar, saya bukan anak dari keluarga kaya raya. Saya sadar,
saya bodoh. Saya sadar, saya banyak ketertinggalan.
Kesadaran itu memacu saya untuk terus belajar dan
mengembangkan diri. Karena saya bukan dari keluarga kaya raya, maka saya perlu
berorganisasi untuk membangun jaringan yang nantinya tentu akan memberikan
banyak manfaat. Saya juga perlu berkegiatan sosial untuk memperkaya batin. Karena
saya bodoh, saya perlu mengikuti kursus - kursus. Karena saya banyak
ketertinggalan, saya perlu menyinggungkan diri dengan diskusi - diskusi.
Satu lagi, karena saya berasal dari kampus yang biasa - biasa
saja.
Perihal ini sungguh menyedihkan. Banyak yang menganggap
sebelah mata kampus saya, Fakultas Kehutanan. Dikira jika seorang sukses karena
fakultas yang dia ambil. No way! Fakultas
hanyalah tempat belajar, selanjutnya terserah Anda. Jika Anda saat ini belajar
di Fakultas yang besar namanya, dikagumi namanya, selamat. Tapi apakah nama
besar Fakultas Anda akan membesarkan nama Anda kelak? Belum tentu. Ketika Anda
saat ini belajar di Fakultas yang sepi dikagumi namanya, apakah tidak akan
membuat Anda berhasil kelak? Belum tentu.
Saya masih percaya dengan usaha dan perjuangan.
Siapa sangka jika seorang mahasiswa Kehutanan menjadi aktor teater
terbaik di Yogyakarta? Siapa sangka jika seorang mahasiswa Kehutanan sering
diundang menjadi pembicara public speaking
di kotanya? Siapa sangka jika seorang mahasiswa Kehutanan mampu menjadi
wirausahawan muda yang handal dengan omzet puluhan juta rupiah? Siapa sangka
jika seorang mahasiswa Kehutanan berturut - turut menjadi jawara lomba debat Bahasa
Inggris?
Semua ini nyata adanya. Terlepas dari itu semua, jangan
pernah menjustifikasi Fakultas A jelek, Fakultas B baik, dan semacamnya. Barangkali
lho, kompetensi mahasiswa yang berasal
dari Fakultas sepi penggemar justru sangat lebih baik dengan mahasiswa yang
berasal dari Fakultas ramai penggemar J
Syukur.
Yuk, bersyukur karena kita adalah bagian dari 15% rakyat di
Indonesia yang bisa berkuliah. Yuk, bersyukur atas semua nikmat Tuhan. Bersyukur
itu susah, tapi nikmat J
Saya Dian Yuanita Wulandari, mahasiswa biasa, mengucapkan
selamat datang untuk para mahasiswa baru, selamat menjejak bumi dan menggapai
bintang. Saya bukan motivator yang bisa menggugah semangat yang lama tertidur. Bukan
juga inspirator dengan deretan pencapaian hidup. Saya hanya seorang mahasiswa
biasa yang ingin membagi olah realita lewat tulisan.
Salam,
Dian Yuanita Wulandari