WHAT'S NEW?
Loading...

Teruntuk: Cinta




Cinta,
Tak mengapa aku begini.
Tersiksa oleh khayal sendiri.
Sadarku berkata, hatimu masih meragu.
Cinta,
Mungkin segala debar yang memburu jantungku tak pernah kau dengar
Aku memang terlalu pandai untuk menutupinya
Tapi, tak apa. Aku memang harus begini.
Cinta,
Ingin sekali rasanya aku melukiskan segala rasa dalam kanvas yang masih bersih
Membaurkan warna yang mempesona, bersamamu.
Tapi mungkin nanti, dan tidak untuk saat ini
Cinta,
Aku sering berdialog dalam diamku
Mengurai angan gila jika kita, aku, dan kamu melebur bersama kasih yang sempurna
Cinta,
Mungkin segala gejolak yang ada, mendera batinku dengan teramat
Dan kau tak pernah tahu, bergolaknya batin jika didera rasa seperti ini
Tapi tak apa, aku memang harus begini.
Cinta,
Andai kau tahu
Dalam diamku, aku mencintaimu dengan caraku yang sederhana
Kau juga tahu, aku tak pandai merangkai kata
Maka beginilah caraku; mencintaimu dalam diamku
Tapi, Cinta
Percayalah, cinta adalah hal yang sederhana
Maka jika kelak kau juga mencintaiku, cintai aku dengan sederhana
Jika kau tak mampu, maka cintailah dirimu dulu
Karena sejatinya, cinta adalah hal yang sederhana tapi kekal adanya

Yogyakarta, 6 Desember 2013

2 comments: Leave Your Comments

  1. Hei... Kok belum nulis lagi di blog? Padahal sedang nunggu tulisan2-mu lagi.

    ReplyDelete
  2. hahahaa... iya masss. sabaar yaaa :D

    ReplyDelete