WHAT'S NEW?
Loading...
MAAF!

Seribu maaf karena blog ini sudah tak terurus sekian lamanya. 

Tapi, sebentar lagi akan penuh dengan tulisan perjuangan!

:)
Perkenalkan nama saya Dian Yuanita Wulandari. Seorang mahasiswa biasa dari kampus yang biasa - biasa saja.

Sebelumnya mohon maaf jika tulisan yang saya buat tergolong tulisan yang basi. Mengangkat suatu kisah yang ditujukan untuk mahasiswa baru. Tapi sungguh, tulisan ini murni hasil olah realita yang saya alami, saya tulis dengan sudut pandang saya sendiri, saya kemukakan dengan tandas dan segar tanpa maksud memihak pihak manapun J

Hari ini sungguh romantis. Saya sarapan di warung makan padang dan disuguhi pemandangan yang lazim terjadi setahun sekali. Di ruas- ruas jalan saya melihat anak - anak muda yang masih segar rautnya bersemangat menapaki jalan kota istimewa Yogyakarta. Sesekali anak - anak muda tersebut menyapa orang demi orang yang dilaluinya. Bisa kutebak, mereka adalah pendatang. Jika dilihat dari perawakan, mereka mungkin berusia 17-18 tahun. Jika saya tebak lagi, mungkin mereka adalah calon mahasiswa baru yang akan mengikuti SBMPTN atau memenuhi panggilan rektorat untuk mengikuti pertemuan di Grha Sabha Pramana, bagi mereka yang diterima di jalur SNMPTN.

Usai dengan tebak menebak, saya putuskan untuk bergegas ke perpustakaan. Bukannya kutu buku, tetapi suasana perpustakaan memang menawarkan kesejukan dan ketenangan yang luar biasa. Apalagi dengan lengkapnya fasilitas yang diberikan seperti WIFI dan AC. Ah, surga sudah J

SELAMAT DATANG, CENDEKIAWAN MUDA!
SELAMAT DATANG, MAHASISWA BARU GADJAH MADA!

Begitu kiranya gempita yang sering digelorakan oleh Universitas kepada para mahasiswa baru. Banyak makna yang terselip dibalik ucapan ‘selamat datang’ tersebut. Jika saya yang memaknai, maka makna yang terkandung adalah penyadaran untuk mahasiswa baru. Penyadaran yang seperti apa? Bahwa mereka telah memasuki fase paling tinggi dalam dunia kependidikan. MAHA Siswa. Bahwa mereka telah akan memasuki gerbang penuh peluang dan tantangan.

Ucapan itu sebenarnya juga merupakan reminder atau bahkan warning untuk mahasiswa tingkat menjelang akhir sampai akhir untuk segera menuntaskan masa studinya. Hahaha J

Di saat - saat seperti ini, tulisan atau artikel di laman seperti “TIPS SUKSES MENJADI MAHASISWA”, “TRIK JITU JADI MAHASISWA SUKSES”, “MENJADI MAHASISWA LUAR BIASA”, akan sering dikunjungi oleh calon mahasiswa baru. Dan Anda, pasti pernah membuka jenis laman tersebut J

Artinya apa?

Bahwasanya setiap dari kita terlahir dengan harapan kebaikan, memiliki dorongan untuk selalu berbuat positif. Kemudian setelahnya sih, terserah kita. Ingin menjaga untuk terus berbuat baik dan mendorong diri sendiri untuk berbuat positif atau tidak.

Begitu pula ketika menjadi mahasiswa. Momen - momen menjadi mahasiswa baru adalah momen - momen penuh semangat. Banyak inspirasi dan motivasi yang akan diterima oleh mahasiswa baru melalui kegiatan orientasi kampus. Di orientasi kampus, mahasiswa baru tidak hanya akan diperkenalkan dengan sarana prasarana yang disediakan oleh Universitas, tetapi juga diperkenalkan dengan organisasi intra maupun ekstra kampus sebagai salah satu wadah pengasahan leadership skill, unit kegiatan mahasiswa sebagai salah satu wadah pengembangan minat bakat, kompetisi sebagai salah satu peningkatan kompetensi, dan masih banyak inspirasi lainnya.

Bagaimana sih kehidupan di kampus itu?

Maha Indah!

Saya menganggap kehidupan di kampus adalah kehidupan yang maha indah. Dunia kampus menyuguhkan banyak peluang untuk mengupgrade kemampuan kita menjadi lebih luar biasa. Tapi sayangnya, hanya beberapa orang yang mengetahui bagaimana memanfaatkan peluang itu. Sehingga jangan salah anggap, jika nanti Anda bertemu dengan mahasiswa A yang menganggap menjadi mahasiswa itu ngebosenin, flat, banyak tugas, banyak laporan. Barangkali mahasiswa tersebut belum bisa memanfaatkan peluang yang ada di dunia kampus.

Ada banyak tipe mahasiswa. Barangkali kita sering mendengar istilah mahasiswa kupu - kupu (kuliah pulang-kuliah pulang), kura - kura (kuliah rapat - kuliah rapat), kumal - kumal (kuliah nge-mall-kuliah nge-mall) dan istilah mahasiswa lainnya. Pada intinya, tipe mahasiswa terbagi atas banyak tipe. Tergantung siapa yang menipekannya.

Tapi, kalau saya boleh berpendapat. Akan lebih baik, jika kita menjadi mahasiswa yang ideal. Ideal yang seperti apa? Yang mampu memanajemen waktunya dengan baik, sehingga selain dia bisa berkuliah dengan baik, dia juga bisa berorganisasi, dia juga bisa mengembangkan hobi, dia juga bisa berkompetisi, dan beraktivitas positif lainnya. Poin pentingnya ada di manajemen waktu. Nah, perkara manajemen waktu ini sebenarnya diri kita sendirilah yang memiliki digdaya. Tiada yang lain, sekalipun Anda mengikuti banyak seminar atau talkshow tentang manajemen waktu J

Tiga kata yang membuat saya terpacu untuk selalu berada di lingkaran positif : peluang, sadar, syukur.

Peluang.
Satu kata ini ajaib banget buat saya. Peluang itu mengandung resiko. Disitulah tantangan hidup tercipta. Sedikit cerita saya, bisa Anda baca disini : http://jasminediu.blogspot.com/2015/01/2014-kenyataan-yang-tak-terucap.html

Sadar.
Saya sadar, saya bukan anak dari keluarga kaya raya. Saya sadar, saya bodoh. Saya sadar, saya banyak ketertinggalan.

Kesadaran itu memacu saya untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Karena saya bukan dari keluarga kaya raya, maka saya perlu berorganisasi untuk membangun jaringan yang nantinya tentu akan memberikan banyak manfaat. Saya juga perlu berkegiatan sosial untuk memperkaya batin. Karena saya bodoh, saya perlu mengikuti kursus - kursus. Karena saya banyak ketertinggalan, saya perlu menyinggungkan diri dengan diskusi - diskusi.

Satu lagi, karena saya berasal dari kampus yang biasa - biasa saja.
Perihal ini sungguh menyedihkan. Banyak yang menganggap sebelah mata kampus saya, Fakultas Kehutanan. Dikira jika seorang sukses karena fakultas yang dia ambil. No way! Fakultas hanyalah tempat belajar, selanjutnya terserah Anda. Jika Anda saat ini belajar di Fakultas yang besar namanya, dikagumi namanya, selamat. Tapi apakah nama besar Fakultas Anda akan membesarkan nama Anda kelak? Belum tentu. Ketika Anda saat ini belajar di Fakultas yang sepi dikagumi namanya, apakah tidak akan membuat Anda berhasil kelak? Belum tentu.

Saya masih percaya dengan usaha dan perjuangan.
Siapa sangka jika seorang mahasiswa Kehutanan menjadi aktor teater terbaik di Yogyakarta? Siapa sangka jika seorang mahasiswa Kehutanan sering diundang menjadi pembicara public speaking di kotanya? Siapa sangka jika seorang mahasiswa Kehutanan mampu menjadi wirausahawan muda yang handal dengan omzet puluhan juta rupiah? Siapa sangka jika seorang mahasiswa Kehutanan berturut - turut menjadi jawara lomba debat Bahasa Inggris?

Semua ini nyata adanya. Terlepas dari itu semua, jangan pernah menjustifikasi Fakultas A jelek, Fakultas B baik, dan semacamnya. Barangkali lho, kompetensi mahasiswa yang berasal dari Fakultas sepi penggemar justru sangat lebih baik dengan mahasiswa yang berasal dari Fakultas ramai penggemar J

Syukur.
Yuk, bersyukur karena kita adalah bagian dari 15% rakyat di Indonesia yang bisa berkuliah. Yuk, bersyukur atas semua nikmat Tuhan. Bersyukur itu susah, tapi nikmat J

Saya Dian Yuanita Wulandari, mahasiswa biasa, mengucapkan selamat datang untuk para mahasiswa baru, selamat menjejak bumi dan menggapai bintang. Saya bukan motivator yang bisa menggugah semangat yang lama tertidur. Bukan juga inspirator dengan deretan pencapaian hidup. Saya hanya seorang mahasiswa biasa yang ingin membagi olah realita lewat tulisan.





Salam,
Dian Yuanita Wulandari







2012.

Berada dalam tantangan - tantangan besar. Berpadu dalam harmoni kerja keras forum -organisasi-  yang tidak jarang mengharapkan kehadiran kita mulai dari tenaga, pikiran, moriil, dan waktu.

Dulu saya berandai - andai, ingin rasanya seperti kawan - kawan kampus yang lebih fokus kuliahnya, lebih baik nilai makulnya, lebih banyak waktu selo-nya. Eh tapi, karena saya tipe orang  yang cenderung nggak suka ‘diam’, saya lebih memilih untuk mengurangi waktu selo dengan beraktivitas lebih banyak.  Banyak tujuan dari keinginan saya mengurangi waktu selo itu.

Dengan beraktivitas, berbaur dengan banyak orang, saya kok bisa ya memperkaya kapasitas diri saya. Membangun jejaring yang luar biasa, gitu. Membangun kemampuan diplomasi, gitu. Dan membangun softskills saya. Intinya, beraktivitas dengan forum menawarkan manfaat yang luar biasa banyak dalam hidup saya. Entah, hidup saya kok lebih berkah. Alhamdulillah.


2015.

Tidak terasa hampir 4 tahun. Berada di Jogja. Berkuliah di salah satu  kampus terbesar di           Indonesia. Berpacu dengan waktu, beradu dengan tantangan - tantangan yang kubuat sendiri. 




Pernah beradu sendiri dengan ego?

Ya, momen dimana kita dihadapkan dengan banyak pilihan dan ego bersikukuh untuk tidak memilih, memilih prioritas. Ego bersikukuh untuk memilih semua. Mumpung ada kesempatan, katanya.
Seperti yang kualami saat ini.
Banyak pilihan, kesemuanya kesempatan, di depan mata.
Di bulan Juli - Agustus ini aku didilemakan oleh beberapa hal :
1) Alhamdulillah DPP lolos. DPP adalah dana bantuan penelitian dari dikti dimana follow up-nya digunakan untuk skripsi.
2) Ada tawaran untuk enroll SUIJI. Akan berangkat bulan Agustus.
3) Di bulan Juli - Agustus aku KKN. Sudah fixed. Sudah 90%.

Dan egoku sampai saat ini tak mampu memilih, mana yang harus kuprioritaskan.
Astaghfirullah... Ampuni aku, ya Allah.
Hari ini adalah hari Minggu. Besok adalah hari Senin. Senin besok adalah jadwal Ujian Tengah Semester yang pertama.
Ah, selagi euphoria hari kemarin masih melekat di ingatan, mari menulis! Semua akan lebih terkenang dalam bingkai tulisan :)

Alhamdulillah,
Suatu rahmat Allah yang luar biasa. Pada Sabtu, 4 April 2015 Allah memberiku kesempatan untuk bisa ambil bagian dalam gempita Gadjah Mada : Final Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mapres) UGM.
Sebelum sampai pada tangga ini, kami (finalis) terlebih dahulu melewati tahapan yang cukup panjang. Dinamakan Supercamp atas seleksi Pemilihan Mapres UGM ini yang mana terbagi menjadi 2 yaitu Supercamp 1 dan Supercamp 2. Pada Supercamp 1, tahun ini diikuti oleh 38 mahasiswa representatif dari 18 fakultas. Seleksi yang dilakukan pada Supercamp 1 meliputi Curriculum Vitae (CV), IPK, Bahasa Inggris dan Karya Tulis Ilmiah.

Nah,  pasti ingin tahu ya penilaiannya gimana?
Untuk CV, yang dinilai hanya 10 prestasi terbaik. Jadi kalau kita punya 30 prestasi selama di bangku kuliah, kita harus memilih 10 prestasi terbaik dari 30 prestasi tersebut.

Untuk IPK, semakin tinggi IPK maka tentu akan semakin tinggi skornya :)

Untuk Bahasa Inggris. Kami mengambil mosi dari 60 mosi yang disediakan panitia. Mosi dibaca, lalu brainstorming -selama-satu-menit- apakah kita pro atau kontra dengan mosi tersebut. Bayangkan, 1 menit saja untuk brainstorming… Ditinggal kedip juga udah kelar waktunya. Wakakakaka. Nah, brainstorming ini merupakan kesempatan kita untuk membangun argumen dari keputusan kita akan pro atau kontranya terhadap mosi tersebut.

FYI mosi yang disediakan merupakan isu terkini di Indonesia baik regional maupun nasional. Dan ingat, ngambilnya random! Jadi jangan harap kita dapat mosi yang sesuai dengan bidang kita, hahaha. Saya sendiri saat itu memperoleh mosi yang intinya “Should we give capital punishment to corruptors?”
Dan saya kontra terhadap mosi tersebut. Pendapat saya saat itu, each Indonesian including people who do corruption, have human rights. Rights for live and be living. Indonesia has constitution about that, bla la bla.. Sampai pada akhirnya selesai dan juri di hadapan saya membantai saya dengan berbagai pertanyaan. Dan kemudian saya harus menjawab atau lebih tepatnya mempertahankan argumen saya.

Untuk Karya Tulis Ilmiah, kami harus menulis karya ilmiah berupa gagasan untuk solusi permasalahan di Indonesia dengan tema besar “Indonesia yang Mandiri”. Banyak subtema di dalamnya, dan saya memilih energi terbarukan. Saya saat ini tengah menggilai energi terbarukan, serius. Bahkan bisa dibilang pengetahuan saya tentang energi terbarukan (baik energi biomassa, geothermal, solarcell, dll) lebih luas dari pengetahuan saya tentang kehutanan. Saya lebih gemar membaca jurnal, artikel, sejenisnya dan lebih gembira datang pada seminar, talkshow dan sejenisnya yang mengambil tema energi terbarukan ketimbang kehutanan. Miris sih memang, tapi setiap orang kan punya passion :p But anyway, sektor Kehutanan juga penyedia energi terbarukan lho! Yakni energi biomassa dan geothermal. Jadi, saya tetap tak melupakan bidang saya kaaan… Hehehehe.

Di karya ilmiah ini saya mengambil konsentrasi pada energi biomassa yaitu pelet kayu untuk solusi krisis listrik di Indonesia di bawah bimbingan Bapak Gentur Sutapa. Bapak Dosen yang supeeer dupeeer baiknya :””) Oh ya, karya ilmiah tidak hanya dituangkan dalam tulisan tapi juga disampaikan melalui sesi presentasi. Di akhir sesi, dewan juri mengajukan pertanyaan terkait karya ilmiah yang kami tulis. Tapi kok agak lebih tepatnya, membantai ya……

Eits, belum baca pengalaman saya di Supercamp 1? Buka dulu dong linknya
http://jasminediu.blogspot.com/2015/02/sarang-burung-dan-seleksi-mahasiswa.html

Setelah panjangnya proses yang saya lewati di Supercamp 1, terpilih 10 Mahasiswa Berprestasi yang kemudian melaju di Supercamp 2. Bisa dibilang keikutsertaan saya di Supercamp 2 adalah suatu hal yang tak terkira. Ke - 38  peserta di Supercamp 1 sungguh kece - kece pencapaiannya! Dan bisa dibilang cukup sulit untuk bisa menjadi pesaing mereka. And God gave me His miracles.

Banyak yang nggak menyangka juga bahwa saya kok bisa masuk 10 besar. Even some people belittle me. Mereka menanyakan “memangnya prestasimu apa saja e?” Ya… Saya memang selama ini cukup pendiam untuk hal itu. Orang lebih sering melihat saya seliweran di Gelanggang atau CED atau P3 atau lainnya. Setelah saya mencurhatkan hal ini ke sahabat jauh saya di penghujung negeri ini, dan beliau menyarankan untuk suatu hal seperti yang dilakukan oleh Mapres UGM beberapa tahun lalu, baiklah akan saya tuliskan disini saja…

Berikut sedikit prestasi yang diberikan Allah untuk saya selama kuliah..
            Pencapaian
Ø  Internasional
·        Selected Delegate “YUVA Meet 2015: Water and Renewable Energy”, New Delhi, India, 2015
·        Mahasiswa Delegasi “Field Lecture in Temperate Forests around Mt. Fuji, Japan, 2014
·        Mahasiswa Delegasi “International Science and Art Festival”, Indonesia, 2013

Ø  Nasional
·        Juara I Lomba Menulis Cerpen Tingkat Nasional “Muslimah Warnai Dunia”, UGM 2014
·        Juara III Kompetisi Nasional Mitigasi Bencana antar Mahasiswa “SAGAMEGATHRUST”, UNDIP, 2014
·        Juara IV Umum Kejuaraan Nasional Silat Perisai Diri XIV, Jakarta, 2013
·        Penulis novel “Damn! Aku (bukan) Pembunuh”, telah terbit skala nasional tahun 2013
·        Penyumbang tulisan dalam buku “Kisah Inspiratif: Dari Gadjah Mada untuk Indonesia”, telah terbit skala nasional tahun 2013
·        Penyumbang puisi dalam buku “Antologi puisi: Aku, Cita, dan Cinta”, telah terbit skala nasional tahun 2013
·        Penyumbang tulisan dalam buku “Kumpulan Cerita Komedi Romantik: Don Juan Katrok”, telah terbit skala nasional tahun 2014
·        Penyumbang tulisan dalam buku “Karya Muslimah Warnai Dunia”, akan terbit tahun 2014
·        Lolos PKM GT 2013 (didanai Dikti) dengan judul PKM “Rukun warga (RW) Mahasiswa : Sarana Pengintegrasian Database Kependudukan Mahasiswa dan Aktivasi Nilai – Nilai Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat”

·        Regional
·        Juara III Lomba Esai “Solusi Problematika Lingkungan” antar Mahasiswa UGM, Konservasion, 2015
·        Juara I Forestry Got Tallent 2013
·        Juara I Forestry Got Tallent 2014
·        Juara II  Umum Teater Monolog PORSENIGAMA, UGM, 2013
·        Pra finalis “Duta Wisata Kabupaten Boyolali” 2014


Penghargaan
·        Penerima Penghargaan Insan UGM Berprestasi bidang Mahasiswa Berprestasi dalam rangka Dies Natalis UGM ke- 65, 2014
·        Mahasiswa Berprestasi I Fakultas Kehutanan dalam rangka Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM ke- 50, 2013
·        Nominee 17 Karya Cerpen Terbaik Nasional genre Komedi Romantik, Penerbit Diva Press, 2013
·        Nominee 22 Karya Cerpen Terbaik Nasional genre Horror, Penerbit Diva Press, 2013
·        Nominee 20 Karya Kisah Inspiratif Terbaik “Dari Gadjah Mada untuk Indonesia” 2012
·        Aktor Terbaik Teater Monolog PORSENIGAMA, 2013
·        Aktor Terbaik Teater Monolog Pekan Seni Mahasiswa Daerah Provinsi Yogyakarta, 2014

Baru sedikit. Memang. Tapi setidaknya ada yang saya hasilkan selama kuliah kurang lebih 3 tahun ini di tengah melewati badai 8 organisasi yang saya ikuti :””) Cukup banyak sebenarnya lomba yang saya ikuti, cukup banyak pula kegagalan yang saya alami. Tapi itulah sebab yang menjadikan saya sedikit pendiam menginjak masuk di semester 3. Saya sengaja berdiam diri karena menjadi sulit untuk saya berceloteh kesana kemari padahal otak saya masih tumpul. Tapi dalam kediaman, saya diam - diam terus mengasah otak supaya tak lagi tumpul :"")

Singkat cerita, setelah melewati gejolak persiapan Supercamp 2 atau Final Pemilihan Mapres UGM dan saat di tengah persiapan saya jatuh sakit selama 2 minggu sehingga hanya tersisa 1,5 minggu untuk saya persiapan menuju final, pada tanggal 4 April diselenggarakanlah perhelatan itu.

Seleksi pada Supercamp 2 meliputi CV, IPK, Kepribadian (psikologi), Bahasa Inggris, dan Karya Tulis Ilmiah. Untuk CV dan IPK sama seperti pada Supercamp 1 ya..

Untuk Kepribadian, seleksi dilaksanakan sebelum hari puncak Final Pemilihan Mapres diselenggarakan yaitu pada tanggal 28 Maret 2015. Seleksi dilakukan oleh seorang dosen Psikologi dengan beberapa pertanyaan yang diajukan oleh beliau.

Untuk Bahasa Inggris. Nah, ini kece banget suer! Finalis tidak mengetahui kapan giliran dia akan maju. Nama - nama finalis yang maju ditentukan oleh pembawa acara. Dan pemilihan mosi dilakukan dengan memilih box berisi abjad A hingga Y yang tertampil di screen segede jaban. Dari abjad yang kita pilih maka akan muncul mosinya. Masih sama seperti Supercamp 1, setelah memperoleh mosi kami harus segera brainstorming -selama-satu-menit-di-atas-panggung. Bayangkan, anda brainstorming, thulak thulik, mikirin mosinya, di atas panggung, disaksikan jutaan manusia. Bah!

Saat itu saya memperoleh mosi yang intinya “Should we give immunity law for the KPK?”
Heran juga kok soal korupsi lagi -__-

Alhamdulillah saya masih paham dengan mosi yang saya dapatkan. Karena beberapa mosi yang lain ternyata merupakan isu-isu internasional seperti haruskah Indonesia membantu China dalam perebutan wilayah perairan, apakah PBB gagal dalam fungsinya, dan sebagainya. Ya, grade telah bertambah di Supercamp 2 ini. Isu tak hanya nasional tapi juga internasional. Setelah kami memaparkan argumen selanjutnya finalis yang lain akan mengajukan pertanyaan atau lebih tepatnya mendebat argumen kita.

Selesai dengan seleksi bahasa Inggris, kemudian dilanjutkan dengan seleksi karya ilmiah. Finalis secara random (sama pada seleksi bahasa Inggris di Supercamp 2) mempresentasikan karya ilmiah di hadapan juri dan penonton. Selesai dengan presentasi, selanjutnya dewan juri mengajukan pertanyaan - pertanyaan. Jika juri pada Supercamp 1 hanya 2 orang kali ini ada 5 orang. 5 juri dari dosen 5 klaster di UGM.

Sebelum menuju akhir… Saya mengucap syukur dan terimakasih yang tak terkira pada rekan - rekan yang saat itu hadir untuk menyemangati saya. Untuk sahabat - sahabat rimbawan : Gina, Mita, Lia, Fifi, Hyana, Edo, Ratna, Agnes, Sekar, Aqmal… Untuk sahabat SP2KM : Aini yang sudah menyempatkan datang di tengah persiapan alur kaderisasi SP2KM.  Kemudian juga untuk keluarga Soeparwi 3 : Anggita, Bintang, Trengginas, Ipeh, Ervin, dan Mitra. Tetap jadi keluarga dan sahabat ya semuanya! :””)

Dan untuk Mama yang datang sendiri tanpa ditemani Tika, adik saya, terimakasih mama super sepanjang masa yang sudah datang menghujani saya dengan doa. Untuk Tika yang dari Kebumen menghujani saya dengan sms semangat, terimakasih juga sayang! :”””)

Untuk teman - teman SP2KM, SADEWA, Soeparwi 3,  Perisai Diri, KSK, THH, Taman Karunia, LEM Kehutanan, L2S, KMB, KKN JTG 15, TGM, MC Wisuda, Swift dan yang lainnya.. Terimakasih atas motivasi yang dicurahkan untuk saya :””)

Pada akhirnya, perjalanan panjang ini berbuah manis. Terpilih Dianty Widyowati (Fisipol, 2011) sebagai Mahasiswa Berprestasi I UGM dan Sabrina Woro (FMIPA, 2012) sebagai Mahasiswa Berprestasi II UGM. Alhamdulillah… Saya begitu bangga melihat kedua finalis yang dekat dengan saya selama menjalani seleksi menerima penghargaan luar biasa itu :””)

Tak ada rasa menyesal atau sedih kala itu. Saya benar - benar bahagia, gembira luar biasa! Entah, seneng bangeeet aja setelah pengumuman dilaksanakan. Satu yang membuat saya bahagia bahwa saya mampu tampil maksimal saat seleksi final berlangsung. Bahkan seorang panitia yang juga kawan saya berceletuk, “Kamu maksimal banget hari ini! habis minum M*zone ya? Haha!”

Allah benar - benar luar biasa…

Bukan menjadi Mahasiswa Berprestasi I adalah bukan alasan untuk mengukir prestasi, membawa harum nama almamater, berkontribusi nyata ke masyarakat, dan menggenapkan diri dengan hal - hal penuh kebermanfaatan lainnya. Apalagi masa perkuliahan hanya tersisa 2 semester. Harus lebih banyak prestasi yang diukir sebelum menjadi abdi negara.

Bersama rekan - rekan Mapres UGM, Kommapres, dan GMIF

Bersama Sekar, mantan teman kos, teman koplak dan teman inspiratif. Dia berhasil bikin saya nangis!

Bersama Fifi, Mita, Lia. Ibu - ibu rempong yang selalu ada menemani saya dalam berbagai suasana :")

Dikasih kejutan kue yang enak dari Soeparwi 3!

Bersama Soeparwi 3 :>

Bersama mama super. Ini pandangan mama kemana sih -_-


Untuk kalian yang tengah berproses mengukir prestasi, menyibukkan diri dengan organisasi, berkecimpung bersama masyarakat, jangan pernah diniatkan untuk agar menjadi Mahasiswa Berprestasi. Jadikan itu sebagai suatu kesadaran dan kewajiban untuk mengembangkan diri. Menjadi Mahasiswa Berprestasi hanya suatu cara, to give wider impact. Bukan tujuan.

Salam,
Dian Yuanita Wulandari.



22 Februari 2015
08.11 WIB
FEB UGM, lantai 3

Pagi ini bak sadarkan, dipukul, dikeplak, oleh pemandangan maha menakjubkan.

Aku berdiri lemas, tidak tenang dibibir balkon depan ruang kelas. Di tengah gaungan suara teman-teman Mawapres UGM 2015 tingkat fakultas yang tengah serius mendalami dan mempelajari materi presentasi karya tulis ilmiah. Aku sudah menyempatkan diri untuk belajar juga, seperti mereka, sebenarnya. Tetapi entah, batinku ini tak menentu rasanya. Butuh inspirasi pagi.

Mataku memandang nyalang taman tengah FEB dari lantai 3. Dan kemudian tertegun oleh burung yang melintas tepat di depan pandanganku. Ada sehelai daun yang cukup panjang di paruhnya. Aku mengamati gerak-gerik si burung. Kali ini aku sungguh antusias.

Burung tadi hinggap pada dahan pohon palm. Eh rupanya dia tidak sendirian disana. Wah tidak jomblo! Mungkin dia sudah get married. Seekor burung yang lain telah menunggu kedatangannya. Kemudian suatu menakjubkan terjadi.

Burung yang menanti kehadiran burung pembawa daun tadi lantas dengan sigap mengambil ujung daun yang lain. Keduanya menarik-narik daun yang digigit di paruhnya secara bersamaan. Kemudian satu burung meletakkannya pada semacam kumpulan daun kering yang sudah membentuk lingkaran yang pipih. Oh oh! I got it! Daun itu semacam disobek menjadi bagian-bagian kecil dan panjang, kemudian dirangkai sedemikian rupa dan setelah sekian lama, jadilah sarang! :D

Masya Allaah!
Ini kali pertama seumur hidup melihat dan mengerti langsung pembuatan sarang burung oleh burungnya sendiri *haha.
Senyum mengembang di bibirku usai melihat pemandangan itu. Tunggu, tak sampai disitu.

Accident terjadi. Daun yang ditarik-tarik oleh paruh kedua burung tadi terjatuh, terhempas ke tanah. Duh, aku bisa merasakan hancurnya perasaan si burung saat itu. Kupikir si burung akan membiarkannya terjatuh begitu saja. Ternyata tidak!

Satu burung dari mereka terbang ke bawah, menggigit daun dengan paruhnya kemudian terbang lagi ke atas. Hoh, mulai bergidik aku saat itu. Pandanganku kupertajam, sangat meyakini pasti akan ada kejadian lebih luar biasa dari yang kulihat tadi.

Di saat burung itu kembali pada kawannya yang tengah menantinya di dahan, nahas daun itu terjatuh lagi, terhempas ke tanah lagi. Dan burung itu dengan cepat terbang ke bawah lagi, mengambil daun palm yang akan menjadi penyusun sarangnya. Kemudian dibawanya terbang ke dahan yang sama. Di saat paruh burung kawannya hendak menggigit ujung daun yang lain, nahas lagi, daun itu jatuh lagi! Dan si burung terbang lagi ke bawah, mengambil daun dengan paruhnya dan terbang lagi.

Belum sampai pada dahan yang dituju, daun yang digigit di paruhnya terhempas ke bawah. Masya Allaah. Dan si burung yang mengetahui hal itu lantas terbang lagi ke bawah, berusaha mengambil daun itu. Kejadian luar biasa terjadi lagi.

Kupikir burung itu akan mengambil daun yang sudah jatuh berulang-ulang tadi. Ternyata tidak. Burung itu terbang rendah ke sisi taman yang lain, kulihat dia menggigit satu daun yang berbeda. Kali ini lebih pendek ukuran dan lebih kering daunnya dibanding dengan daun yang sebelumnya. Dibawanya daun itu terbang, menghampiri kawannya yang tengah menanti dari tadi. Dan pemandangan tarik menarik daun antara dua burung terjadi lagi.

Seketika itu juga air mataku berlinang. Duh, dasar aku cengeng. Gampang nangis, gampang terharu, gampang galau. Pemandangan tadi begitu meresapkan mata. Begitu indah! Aku benar-benar bersyukur, karena saat itu juga aku tersadar, semangatku meletup. Bahwa, jika hanya seekor burung yang hanya punya paruh dan kaki untuk membangun sarang yang bisa dibilang juga termasuk masa depannya, mereka mampu dan sangat pantang menyerah. Mengapa aku yang punya panca indra lengkap ditambah akal pikiran dan perasaan, tidak bersyukur?

Terbukti dengan pagi ini yang tiba-tiba saja aku down karena persiapan presentasi karya ilmiah yang kurasa kurang. Wait. Harusnya aku semangat! Perjuangan belum berakhir. Apapun yang terjadi, yang terpenting diusahakan dengan semaksimal mungkin dahulu, kan?. Hei kenapa aku kehilangan prinsip hidupku yang ini?

Aku menghapus air mata yang berlinang hebat, secara diam-diam. Batinku makin tak tenang. Pada akhirnya kuputuskan untuk shalat dhuha. Memasrahkan segala sesuatu yang akan terjadi di depan pada Allah, di tengah usahaku yang sudah kulakukan sejak lampau.

Saat aku bersujud, aku teringat betapa usaha yang kulakukan di masa lampau penuh dengan lika liku. Aku saat ini, adalah akumulasi aku di masa lalu. Sejak semester I di bangku kuliah aku telah berkegiatan dengan cukup padat. Tak hanya sebatas organisasi, pengembangan softskill, tapi juga lomba - lomba. Itu semua bukan kumaksudkan untuk tujuan agar mempertebal CV atau hanya mengikutkan diri pada ajang Mahasiswa Berprestasi. BUKAN!

Itu semua kulakukan dengan sadar adanya. Sadar untuk masa depanku yang lebih baik, sadar untuk mengangkat martabat keluarga, sadar untuk menjadi pribadi yang harus selalu memberi manfaat, sadar untuk membuat mama, single parent paling hebat di dunia, semakin bahagia. Masa depan dibangun dari masa lampau, bukan?

Terisak aku dalam sujudku yang cukup lama. Aku sungguh tiada apa-apanya. Maka dari itu aku harus terus berusaha, untuk apapun itu.

Seketika itu juga, batinku merasa jaaauuuuh, jauuuhhh tenang dari sebelumnya. Hatiku tertata. Semangat baru menyala. Dan pada akhirnya, aku menuai inspirasi yang sangat berharga dalam hidup, yang mambawaku untuk tak gentar menghadapi perjuangan hingga akhir.

Ini bukan ambisi, tapi perjuangan untuk mempertaruhkan kualitas diri. Aku membayangkan jika aku leda - lede, maka semuanya akan berantakan dan kualitas diri yang sejak lama kubangun akan runtuh sudah. Juga tentu akan merusak image mahasiswa Fakultas Kehutanan karena aku adalah salah satu representasi mereka dalam seleksi ini. Tidak, aku tidak ingin merusak.

Dan inspirasi pagi ini, menjadi salah satu pengantar atas rahmat Allah yang tak terkira ini. Semoga Allah menguatkan dan melancarkan segala proses yang ada di depan. Salah satunya proses menuju Seleksi Final Mawapres UGM 2015. Aamiin.

Terlepas dari itu, sampai pada seleksi ini, benar-benar kado Allah yang Maha Indah. Jadi ini adalah kado, bukan tujuan.

Foto bersama 10 Mahasiswa Berprestasi UGM 2015 (2 tidak hadir saat pengumuman karena suatu acara). Ada 36 mahasiswa yang mengikuti seleksi. Mengenai aku yang termasuk 10 besar, ini pasti faktor keberuntungan.
Karena ke 35 mahasiswa yang lain, jauh lebih hebat dariku.
Dokumen: Syabilla Rivenia, Mawapres 1 Fakultas Kedokteran Hewan UGM


--------------------------
Untuk kalian yang jadi korban broken home, ditinggal salah satu orangtua karena hal yang lebih membahagiakan. Jangan bersedih! Jangan menyimpang! Hidup ini penuh ujian. Dan juga penuh kebahagiaan!
-------------------------

Ditulis Senin, 23 Februari 2015 pukul 03.30 pagi WIB.