Hari ini adalah hari Minggu. Besok
adalah hari Senin. Senin besok adalah jadwal Ujian Tengah Semester yang
pertama.
Ah, selagi euphoria hari kemarin
masih melekat di ingatan, mari menulis! Semua akan lebih terkenang dalam
bingkai tulisan :)
Alhamdulillah,
Suatu rahmat Allah yang luar
biasa. Pada Sabtu, 4 April 2015 Allah memberiku kesempatan untuk bisa ambil
bagian dalam gempita Gadjah Mada : Final Pemilihan Mahasiswa Berprestasi
(Mapres) UGM.
Sebelum sampai pada tangga ini,
kami (finalis) terlebih dahulu melewati tahapan yang cukup panjang. Dinamakan
Supercamp atas seleksi Pemilihan Mapres UGM ini yang mana terbagi menjadi 2
yaitu Supercamp 1 dan Supercamp 2. Pada Supercamp 1, tahun ini diikuti oleh 38
mahasiswa representatif dari 18 fakultas. Seleksi yang dilakukan pada Supercamp
1 meliputi Curriculum Vitae (CV), IPK, Bahasa Inggris dan Karya Tulis Ilmiah.
Nah, pasti ingin tahu ya penilaiannya gimana?
Untuk CV, yang dinilai hanya 10
prestasi terbaik. Jadi kalau kita punya 30 prestasi selama di bangku kuliah, kita
harus memilih 10 prestasi terbaik dari 30 prestasi tersebut.
Untuk IPK, semakin tinggi IPK
maka tentu akan semakin tinggi skornya :)
Untuk Bahasa Inggris. Kami
mengambil mosi dari 60 mosi yang disediakan panitia. Mosi dibaca, lalu brainstorming
-selama-satu-menit- apakah kita pro atau kontra dengan mosi tersebut.
Bayangkan, 1 menit saja untuk brainstorming…
Ditinggal kedip juga udah kelar waktunya. Wakakakaka. Nah, brainstorming ini merupakan kesempatan kita untuk membangun argumen
dari keputusan kita akan pro atau kontranya terhadap mosi tersebut.
FYI mosi yang disediakan
merupakan isu terkini di Indonesia baik regional maupun nasional. Dan ingat,
ngambilnya random! Jadi jangan harap kita dapat mosi yang sesuai dengan bidang
kita, hahaha. Saya sendiri saat itu memperoleh mosi yang intinya “Should we give capital punishment to
corruptors?”
Dan saya kontra terhadap mosi
tersebut. Pendapat saya saat itu, each
Indonesian including people who do corruption, have human rights. Rights for
live and be living. Indonesia has constitution about that, bla la bla.. Sampai
pada akhirnya selesai dan juri di hadapan saya membantai saya dengan berbagai
pertanyaan. Dan kemudian saya harus menjawab atau lebih tepatnya mempertahankan
argumen saya.
Untuk Karya Tulis Ilmiah, kami harus
menulis karya ilmiah berupa gagasan untuk solusi permasalahan di Indonesia
dengan tema besar “Indonesia yang Mandiri”. Banyak subtema di dalamnya, dan
saya memilih energi terbarukan. Saya saat ini tengah menggilai energi
terbarukan, serius. Bahkan bisa dibilang pengetahuan saya tentang energi
terbarukan (baik energi biomassa, geothermal, solarcell, dll) lebih luas dari
pengetahuan saya tentang kehutanan. Saya lebih gemar membaca jurnal, artikel,
sejenisnya dan lebih gembira datang pada seminar, talkshow dan sejenisnya yang
mengambil tema energi terbarukan ketimbang kehutanan. Miris sih memang, tapi
setiap orang kan punya passion :p But anyway,
sektor Kehutanan juga penyedia energi terbarukan lho! Yakni energi biomassa dan
geothermal. Jadi, saya tetap tak melupakan bidang saya kaaan… Hehehehe.
Di karya ilmiah ini saya mengambil
konsentrasi pada energi biomassa yaitu pelet kayu untuk solusi krisis listrik
di Indonesia di bawah bimbingan Bapak Gentur Sutapa. Bapak Dosen yang supeeer
dupeeer baiknya :””) Oh ya, karya ilmiah tidak hanya dituangkan dalam tulisan
tapi juga disampaikan melalui sesi presentasi. Di akhir sesi, dewan juri
mengajukan pertanyaan terkait karya ilmiah yang kami tulis. Tapi kok agak lebih
tepatnya, membantai ya……
Setelah panjangnya proses yang
saya lewati di Supercamp 1, terpilih 10 Mahasiswa Berprestasi yang kemudian
melaju di Supercamp 2. Bisa dibilang keikutsertaan saya di Supercamp 2 adalah
suatu hal yang tak terkira. Ke - 38 peserta di Supercamp 1 sungguh kece - kece
pencapaiannya! Dan bisa dibilang cukup sulit untuk bisa menjadi pesaing mereka.
And God gave me His miracles.
Banyak yang nggak menyangka juga
bahwa saya kok bisa masuk 10 besar. Even
some people belittle me. Mereka menanyakan “memangnya prestasimu apa saja
e?” Ya… Saya memang selama ini cukup pendiam untuk hal itu. Orang lebih sering
melihat saya seliweran di Gelanggang atau CED atau P3 atau lainnya. Setelah
saya mencurhatkan hal ini ke sahabat jauh saya di penghujung negeri ini, dan beliau menyarankan untuk suatu hal seperti yang dilakukan oleh Mapres UGM beberapa tahun lalu, baiklah akan saya tuliskan disini saja…
Berikut sedikit prestasi yang
diberikan Allah untuk saya selama kuliah..
Pencapaian
Ø Internasional
·
Selected Delegate “YUVA Meet 2015: Water and Renewable Energy”, New Delhi, India, 2015
·
Mahasiswa Delegasi “Field Lecture in Temperate Forests around Mt. Fuji, Japan, 2014
·
Mahasiswa Delegasi “International Science and Art Festival”, Indonesia, 2013
Ø Nasional
·
Juara I Lomba Menulis Cerpen Tingkat
Nasional “Muslimah Warnai Dunia”, UGM 2014
·
Juara III Kompetisi Nasional Mitigasi
Bencana antar Mahasiswa “SAGAMEGATHRUST”, UNDIP, 2014
·
Juara IV Umum Kejuaraan Nasional Silat
Perisai Diri XIV, Jakarta, 2013
·
Penulis novel “Damn! Aku (bukan)
Pembunuh”, telah terbit skala nasional tahun 2013
·
Penyumbang tulisan dalam buku “Kisah
Inspiratif: Dari Gadjah Mada untuk Indonesia”, telah terbit skala nasional
tahun 2013
·
Penyumbang puisi dalam buku “Antologi
puisi: Aku, Cita, dan Cinta”, telah terbit skala nasional tahun 2013
·
Penyumbang tulisan dalam buku “Kumpulan
Cerita Komedi Romantik: Don Juan Katrok”, telah terbit skala nasional tahun
2014
·
Penyumbang tulisan dalam buku “Karya
Muslimah Warnai Dunia”, akan terbit tahun 2014
·
Lolos PKM GT 2013 (didanai Dikti) dengan
judul PKM “Rukun warga (RW) Mahasiswa : Sarana Pengintegrasian Database
Kependudukan Mahasiswa dan Aktivasi Nilai – Nilai Pengabdian Mahasiswa kepada
Masyarakat”
·
Regional
·
Juara III Lomba Esai “Solusi
Problematika Lingkungan” antar Mahasiswa UGM, Konservasion, 2015
·
Juara I Forestry Got Tallent 2013
·
Juara I Forestry Got Tallent 2014
·
Juara II Umum Teater Monolog PORSENIGAMA, UGM, 2013
·
Pra finalis “Duta Wisata Kabupaten
Boyolali” 2014
Penghargaan
·
Penerima Penghargaan Insan UGM
Berprestasi bidang Mahasiswa Berprestasi dalam rangka Dies Natalis UGM ke- 65,
2014
·
Mahasiswa Berprestasi I Fakultas
Kehutanan dalam rangka Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM ke- 50, 2013
·
Nominee 17 Karya Cerpen Terbaik Nasional
genre Komedi Romantik, Penerbit Diva Press, 2013
·
Nominee 22 Karya Cerpen Terbaik Nasional
genre Horror, Penerbit Diva Press, 2013
·
Nominee 20 Karya Kisah Inspiratif
Terbaik “Dari Gadjah Mada untuk Indonesia” 2012
·
Aktor Terbaik Teater Monolog
PORSENIGAMA, 2013
·
Aktor Terbaik Teater Monolog Pekan Seni
Mahasiswa Daerah Provinsi Yogyakarta, 2014
Baru sedikit. Memang. Tapi
setidaknya ada yang saya hasilkan selama kuliah kurang lebih 3 tahun ini di
tengah melewati badai 8 organisasi yang saya ikuti :””) Cukup banyak sebenarnya
lomba yang saya ikuti, cukup banyak pula kegagalan yang saya alami. Tapi itulah
sebab yang menjadikan saya sedikit pendiam menginjak masuk di semester 3. Saya
sengaja berdiam diri karena menjadi sulit untuk saya berceloteh kesana kemari
padahal otak saya masih tumpul. Tapi dalam kediaman, saya diam - diam terus
mengasah otak supaya tak lagi tumpul :"")
Singkat cerita, setelah melewati
gejolak persiapan Supercamp 2 atau Final Pemilihan Mapres UGM dan saat di
tengah persiapan saya jatuh sakit selama 2 minggu sehingga hanya tersisa 1,5
minggu untuk saya persiapan menuju final, pada tanggal 4 April
diselenggarakanlah perhelatan itu.
Seleksi pada Supercamp 2 meliputi
CV, IPK, Kepribadian (psikologi), Bahasa Inggris, dan Karya Tulis Ilmiah. Untuk
CV dan IPK sama seperti pada Supercamp 1 ya..
Untuk Kepribadian, seleksi
dilaksanakan sebelum hari puncak Final Pemilihan Mapres diselenggarakan yaitu
pada tanggal 28 Maret 2015. Seleksi dilakukan oleh seorang dosen Psikologi
dengan beberapa pertanyaan yang diajukan oleh beliau.
Untuk Bahasa Inggris. Nah, ini
kece banget suer! Finalis tidak mengetahui kapan giliran dia akan maju. Nama -
nama finalis yang maju ditentukan oleh pembawa acara. Dan pemilihan mosi
dilakukan dengan memilih box berisi abjad A hingga Y yang tertampil di screen segede jaban. Dari abjad yang
kita pilih maka akan muncul mosinya. Masih sama seperti Supercamp 1, setelah
memperoleh mosi kami harus segera brainstorming
-selama-satu-menit-di-atas-panggung. Bayangkan, anda brainstorming, thulak thulik, mikirin mosinya, di atas panggung, disaksikan
jutaan manusia. Bah!
Saat itu saya memperoleh mosi yang
intinya “Should we give immunity law for the
KPK?”
Heran juga kok soal korupsi lagi
-__-
Alhamdulillah saya masih paham
dengan mosi yang saya dapatkan. Karena beberapa mosi yang lain ternyata
merupakan isu-isu internasional seperti haruskah Indonesia membantu China dalam
perebutan wilayah perairan, apakah PBB gagal dalam fungsinya, dan sebagainya.
Ya, grade telah bertambah di Supercamp
2 ini. Isu tak hanya nasional tapi juga internasional. Setelah kami memaparkan argumen selanjutnya finalis yang lain akan mengajukan pertanyaan atau lebih tepatnya
mendebat argumen kita.
Selesai dengan seleksi bahasa Inggris,
kemudian dilanjutkan dengan seleksi karya ilmiah. Finalis secara random (sama
pada seleksi bahasa Inggris di Supercamp 2) mempresentasikan karya ilmiah di
hadapan juri dan penonton. Selesai dengan presentasi, selanjutnya dewan juri
mengajukan pertanyaan - pertanyaan. Jika juri pada Supercamp 1 hanya 2 orang
kali ini ada 5 orang. 5 juri dari dosen 5 klaster di UGM.
Sebelum menuju akhir… Saya
mengucap syukur dan terimakasih yang tak terkira pada rekan - rekan yang saat
itu hadir untuk menyemangati saya. Untuk sahabat - sahabat rimbawan : Gina, Mita,
Lia, Fifi, Hyana, Edo, Ratna, Agnes, Sekar, Aqmal… Untuk sahabat SP2KM : Aini
yang sudah menyempatkan datang di tengah persiapan alur kaderisasi SP2KM. Kemudian juga untuk keluarga Soeparwi 3 :
Anggita, Bintang, Trengginas, Ipeh, Ervin, dan Mitra. Tetap jadi keluarga dan
sahabat ya semuanya! :””)
Dan untuk Mama yang datang
sendiri tanpa ditemani Tika, adik saya, terimakasih mama super sepanjang masa
yang sudah datang menghujani saya dengan doa. Untuk Tika yang dari Kebumen
menghujani saya dengan sms semangat, terimakasih juga sayang! :”””)
Untuk teman - teman SP2KM, SADEWA,
Soeparwi 3, Perisai Diri, KSK, THH,
Taman Karunia, LEM Kehutanan, L2S, KMB, KKN JTG 15, TGM, MC Wisuda, Swift dan
yang lainnya.. Terimakasih atas motivasi yang dicurahkan untuk saya :””)
Pada akhirnya, perjalanan panjang
ini berbuah manis. Terpilih Dianty Widyowati (Fisipol, 2011) sebagai Mahasiswa
Berprestasi I UGM dan Sabrina Woro (FMIPA, 2012) sebagai Mahasiswa Berprestasi
II UGM. Alhamdulillah… Saya begitu bangga melihat kedua finalis yang dekat
dengan saya selama menjalani seleksi menerima penghargaan luar biasa itu :””)
Tak ada rasa menyesal atau sedih
kala itu. Saya benar - benar bahagia, gembira luar biasa! Entah, seneng
bangeeet aja setelah pengumuman dilaksanakan. Satu yang membuat saya bahagia
bahwa saya mampu tampil maksimal saat seleksi final berlangsung. Bahkan seorang
panitia yang juga kawan saya berceletuk, “Kamu maksimal banget hari ini! habis
minum M*zone ya? Haha!”
Allah benar - benar luar biasa…
Bukan menjadi Mahasiswa
Berprestasi I adalah bukan alasan untuk mengukir prestasi, membawa harum nama
almamater, berkontribusi nyata ke masyarakat, dan menggenapkan diri dengan hal
- hal penuh kebermanfaatan lainnya. Apalagi masa perkuliahan hanya tersisa 2 semester.
Harus lebih banyak prestasi yang diukir sebelum menjadi abdi negara.
|
Bersama rekan - rekan Mapres UGM, Kommapres, dan GMIF |
|
Bersama Sekar, mantan teman kos, teman koplak dan teman inspiratif. Dia berhasil bikin saya nangis! |
|
Bersama Fifi, Mita, Lia. Ibu - ibu rempong yang selalu ada menemani saya dalam berbagai suasana :") |
|
Dikasih kejutan kue yang enak dari Soeparwi 3! |
|
Bersama Soeparwi 3 :> |
|
Bersama mama super. Ini pandangan mama kemana sih -_- |
Untuk kalian yang tengah berproses mengukir prestasi, menyibukkan diri dengan organisasi, berkecimpung bersama masyarakat, jangan pernah diniatkan untuk agar menjadi Mahasiswa Berprestasi. Jadikan itu sebagai suatu kesadaran dan kewajiban untuk mengembangkan diri. Menjadi Mahasiswa Berprestasi hanya suatu cara, to give wider impact. Bukan tujuan.
Salam,
Dian Yuanita Wulandari.