WHAT'S NEW?
Loading...

Sampai Matahari Goyang Dombret: Siapa sih?

Siapa sih yangg nggak mau sukses?
Siapa sih yang nggak mau berhasil?
Siapa sih yang nggak mau mencecap manis pada akhir perjalanan?

Tapi kalo yang ada cuma 'mau', nggak pernah usaha, nggak pernah do'a, nggak pernah mengusahakan menjadi orang baik dan bermanfaat, how come?

Satu prinsip yang aku tanamkan sejak aku diperkenalkan sebuah nasihat
" Sopo sing nandur, bakal ngunduh "
Artinya, siapa yang menanam akan memanen.

Petuah Jawa ini sungguhlah benar adanya. Dunia ini penuh hubungan kausal, penuh hubungan timbal balik. Apa yang kita kerjakan saat ini akan berdampak besar pada saat mendatang.

Jadi, nggak rugi dong kalo kita mengerjakan semua hal yang baik sekarang? :)
Kalau kata seorang pembicara dalam suatu seminar,
"To get the best result in the end, just keep presistence, commitment, hardworking, and praying."

Nah, makanya.. Kalau saat - saat ini cuma bertopang dagu, malas- malasan, usaha dikit ngeluh,.. sampai matahari goyang dombret, apa bisa kita sukses? berhasil? mencecap manis?
Beruntungnya kita, diberi banyak pilihan :)

Dian dan Kenyataan yang Tak Terucap


Alhamdulillah..
Segala syukur tak henti kupanjatkan kepada Allah, Tuhan Maha Esa yang menguasai jagad raya. Segala terimakasih tak henti kuucapkan kepadaNya, orangtua, sahabat, dan teman - teman. Tahun 2014 merupakan tahun penuh pencapaian besar. Juga tahun dimana banyak pasang surut yang kuhadapi. Banyak duka tangis yang kunikmati. Tapi juga banyak haru bahagia yang kujelang.

Aku selalu berprinsip untuk menjadi orang yang senantiasa bermanfaat setiap harinya. Entah, dengan cara apapun. Bagiku,  tiada yang lebih membahagiakan selain menebarkan kebermanfaatan untuk sesama.

Aku adalah tipe orang yang mengalir atas sebuah target. Tetapi terstrategi. Ya, meskipun ngalir harus tetap punya langkah - langkah nyata dan strategis untuk mewujudkannya, dong? :)
Aku masih ingat betul… Saat masih duduk di perkuliahan semester I, aku berujar panjang tentang keinginanku yang ingin mengikuti banyak organisasi. Mama menyetujuinya.

“ Nggak papa kamu ikut banyak organisasi. Nggak papa kalau kamu jarang pulang ke rumah nantinya. Tapi kamu harus janji sama Mama, kuliahmu jangan terbengkalai. Buktikan dengan IP - mu nanti, ya. Kamu juga jangan berprestasi di dalam kelas, tok. Tapi juga harus di luar kelas.”
Intinya dari apa yang disampaikan Mama, aku harus bisa bertanggung jawab atas keputusanku. Meskipun banyak organisasi tetapi prestasi harus tetap jalan. Seimbang.

Pesan Mama itulah yang memotivasiku hingga sampai detik ini. Terlebih aku adalah anak pertama dan juga cucu pertama. Terlebih aku bukan dari golongan keluarga bergelimang harta. Terlebih aku adalah anak broken home. Lengkap sudah. Aku harus menjadi teladan untuk adik - adikku nantinya.

Setiap hari harus lebih baik, setiap hari harus lebih berkualitas, setiap hari harus lebih bermanfaat. Kata - kata yang kubuat sendiri ini bak pelecut yang luar biasa dalam hidupku. Ya karena aku tidak ingin hidup sekedar hidup :)

Jungkir balik yang luar biasa benar - benar kurasakan di tahun 2014.
Banyak yang tidak tahu karena aku bukan tipe informan kesibukan diri sendiri.
Banyak yang tidak menduga karena aku bukan tipe orang yang bisa ditebak. Hehehehe.

Pencapaian yang diberikan Allah padaku di tahun 2014 sungguh besar! Tapi besar pula perjuangan yang dibutuhkan untuk mencapai pencapaian itu. Analoginya, seorang petani tidak akan pernah panen padi jika tidak pernah menanam dan merawatnya.

Ya, menanam dan merawat!

Ini dua kata kias yang penuh makna.
Menanam: menanam kebermanfaatan, menanam kebaikan, menanamkan semangat untuk diri sendiri, menanamkan keyakinan, menanamkan prinsip hidup, dan lainnya.
Merawat: merawat hati supaya tidak ‘berpenyakit’, merawat (menjaga) kebermanfaatan dan kebaikan diri untuk sesama, merawat semangat, merawat keyakinan, merawat prinsip hidup, dan lainnya.

Anyway, it’s just a simply way.

Dari 8 organisasi yang kuikuti sejak semester I, di tahun 2014 aku tersadar untuk memfokuskan diri pada beberapa organisasi dimana amanah yang diberikan padaku lebih besar dari organisasi yang lain. Dan pada akhirnya aku hanya berfokus pada 4 organisasi saja yaitu: Sebagai Ketua Divisi Teater Komunitas Seni Kehutanan, Ketua Divisi Humas Perisai Diri, Ketua Rubrik Tokoh Majalah Foresta, dan Volunteer Taman Karunia. Di luar itu sebenarnya aku juga masih mengikuti aktivitas nonformal di antaranya menjadi Sahabat Percepatan Pengembangan Kepemimpinan Mahasiswa dan menjadi anggota luar biasa Teater Gadjah Mada.

Di awal tahun 2014 aku sudah bekerja dengan program - program kerja yang kubuat bersama tim divisiku. Alhamdulillah, Allah membersamaiku dengan orang - orang yang bisa bekerja secara tim dengan baik. Allah memudahkanku untuk memimpin mereka.

Acara gathering anggota Perisai Diri UGM 2014

Nyelfie dulu di Kejurnas Perisai Diri 2013
Mewakili KSK dalam Forestry Got Tallent 2014. Alhamdulillah juara I.


Peluang datang tidak terprediksi. Beruntungnya kita, ada 2 opsi disini: Ambil dan berarti harus berjuang lebih keras lagi atau tinggalkan dan tak perlu harus berjuang lebih keras.

Bersyukur aku diberi keberanian oleh Allah. Untuk memutuskan ‘ambil’ itu bukan perkara mudah. Butuh keberanian yang tinggi, kawan. Keberanian untuk bertanggungjawab, keberanian untuk mengambil resiko, keberanian untuk berlapang dada jika hasil tidak sesuai. Ya, semua butuh keberanian J

Sebagai contoh, di bulan Maret aku diberi amanah untuk menghandle rubrik segmen tokoh untuk majalah Foresta, majalah Fakultas Kehutanan yang distribusinya sudah di berbagai penjuru. Di saat masa - masa wawancara dengan tokoh kami, seorang teman menawariku untuk mengikuti seleksi Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) tangkai Monolog tingkat Universitas. Dimana 2 peserta terbaik akan mewakili UGM dalam ajang Peksimida DIY. Great! Ini salah satu targetku juga! Lantas bagaimana?

Ambil.

aktor terbaik Peksimida DIY :)


Ya, aku mengambil peluang itu. Lantas bagaimana amanah di majalah Foresta dan organisasi yang lain? Padahal untuk mengikuti seleksi itu, diperlukan latihan.
Aku tetap menjalankan tugasku juga. Toh latihan monolog tidak setiap hari. Dan juga, aku memiliki tim yang bisa kudelegasikan. Tentu kita telah mengenal istilah penanggung jawab, ya. Tapi pengawasan dan kontrol untuk tim tetap kulakukan juga, dong :)

Lantas bagaimana dengan kuliah?

Kuliah itu bukan kesibukan, melainkan kewajiban.

Mau tidak mau, aku harus tetap berkuliah dengan baik karena Mama membiayaiku di UGM untuk berkuliah. Bukan untuk berorganisasi.

Yang biasa kulakukan ketika kuliah berlangsung:
1)      Mencatat pemaparan dosen. Bukan sok rajin. Tapi ini sungguh lebih baik ‘kan ketimbang duduk bengong nggak jelas dan ujung - ujungnya ngantuk? Apalagi aku gampang banget ngantuknya! Hahahaha. Eh tapi pernah kok, di tahun 2014 ini aku tidur di dalam kelas. Mimpi pula! Parahnya saat itu aku duduk di bangku paling depan, dekat dengan meja dosen. Dan sang dosen itu membangunkanku. Aku terhenyak. Pening. Ini mimpi atau apa sih? Kok suara orang ketawa heboh banget? Taunya nyata! Keterlaluannya… Akupun cengar - cengir nggak jelas. Tapi bersyukur, punya pengalaman luar biasa gini.

2)      Aktif. Bukan sok pinter. Tapi ini memang cara ampuh menggaet hati dosen! :D
Kalau dosen tanya tentang suatu hal, dan ketika suasana itu lagi hening, aku selalu mengusahakan untuk menjawab. Sekalipun jawabannya sudah kuyakini mlengse, tetap saja kucoba jawab. Pada akhirnya dosen akan memaparkan juga, kan? Itu salah satu contohnya.

3)      Berburu materi. Bukan sok rajin. Tapi ini sungguh penting! Ibarat kata, materi kuliah adalah senjata untuk berlaga di medan perang. Untuk senjata menghadapi quiz, tugas, dan ujian.

4)      Diskusi. Bukan sok tahu. Tapi diskusi ini penting untuk mengukur seberapa jauh kemampuan kita. Nah, pasti ada celah kita menemui ketidaktahuan itu. Dan biasanya aku bergegas bertanya kepada teman - teman yang pengetahuan mengenai kuliahnya lebih advance.

Ada praktikum? Laporan?
Aku juga! Haha.
Tapi lagi - lagi itu kewajiban. Nah, untuk mengerjakan laporan, nih. Aku sering mengerjakan laporan di sela - sela istirahat latihan teater, di sela - sela istirahat suatu acara yang ku-handle, dan yaa.. intinya sih fleksibel.  Yang terpenting kita sudah menanamkan prinsip bahwa kuliah itu kewajiban. Maka alam bawah sadar pasti akan selalu tergerak untuk menuntaskannya.

Organisasi sudah, kuliah sudah. Ada satu amanah Mama lagi: prestasi. Yang kuanggap itu bonus atau award dari Allah.

Hampir semua bonus yang kuterima, diperoleh dari memanfaatkan peluang. Dan lagi… peluang identik dengan resiko dan butuh keberanian. Untungnya Allah selalu meyakinkan hatiku bahwa pasti aku bisa mengambil peluang dan meminimalkan resiko. Untungnya Allah memberiku keberanian yang lebih.

Maka dari itu, selain aku berkuliah dan berorganisasi… Aku juga sering meluangkan waktu untuk menengok info - info lomba seperti lomba menulis cerpen, lomba menulis karya ilmiah, lomba teater, dan juga kegiatan pertukaran pelajar. Sering aku mengikuti event semacam ini. Tapi tidak jarang juga aku gagal.

Apakah aku sakit hati? Frustasi?

Tidak.

Hal - hal semacam lomba dan sejenisnya itu merupakan momen ketidakpastian. Mungkin saja kita gagal. Mungkin juga kita berhasil! Intinya jangan pernah memblokade pikiran “Ah, kalo aku lomba 'itu', kita kan nggak tahu menang atau kalah. Kalo aku bikin paspor buat daftar exchange, kita kan nggak tahu berangkat atau nggak. Takut sia - sia.”

Heloooooooooowwww? Inilah hidup! Itu salah satu bentuk ketakutan. Dan ketakutan menatap masa depan hanya akan membuat kita kerdil, tidak berkembang, dan tidak berhasil. :)
So, jadi, jangan pernah memblokade pikiran negatif macam begitu. Kalau ingin banyak pencapaian yang kita dapatkan, manfaatkan peluang! :) 


Juara II Umum Porsenigama Cabang Monolog 

Juara III Umum Kompetisi Nasional Mitigasi Bencana. Bersama adik kandung (beralamamater UGM) dan panitia (tengah).
Terkadang  saya suka ne-MC, lo :D


Terkadang  saya suka ne-MC, lo :D

Buku ke 1, 2, 3

Launching buku ke 3, novel pertama :)

Nonimator 17 Penulis Terbaik

Kyoto, 2014


Selanjutnya.. Setelah urusan kuliah, organisasi, prestasi… Satu hal yang biasa kulakukan sebagai salah satu bentuk rasa syukurku kepada Allah adalah dengan mengunjungi teman - teman Panti Asuhan Bina Siwi dan Yayasan Himmatu. Berbagi apa yang kumiliki dan bisa kubagi. Ingat, menanam dan merawat. Dua kata penting untuk berujung pada kata memanen. Tanam dan rawatlah kebaikan agar bisa kau panen kebaikan nantinya :)

Bersama teman - teman kampus di Yayasan Himmatu, Bantul, Yogyakarta


Ada beberapa orang yang ingin mengetahui jungkir balikku. Sehingga olehnya di tahun ini aku diundang menjadi pembicara beberapa acara. Alhamdulillah, kesempatan memberi manfaat lagi.

Apakah aku nggak pernah main?
Wow, siapa bilang? Aku juga main, kok :p Mainnya ya sambil kegiatan, lomba, dan sebagainya. Eh tapi sekali waktu aku juga melakukan eksplorasi alam looh. Seperti eksplorasi pantai - pantai di Yogyakarta, eksplorasi Solo, eksplorasi Semarang, eksplorasi Boyolali, dan sebagainya.

Dan di penghujung tahun 2014, Allah memberi saya bonus yang luar biasa mewah :')


----------------
Pada akhirnya tulisan ini berujung pada ajakan untuk hidup tidak sekedar hidup. Untuk hidup yang lebih bermanfaat. Hidup hanya sekali, masa muda hanya sekali. Masa muda adalah masa yang tepat untuk mengakselerasi keberhasilan di masa depan.

Silakan saja jika tidak menyetujui gagasan dan isi tulisan ini. Hidup itu penuh perspektif, kok :)
Tulisan ini saya buat atas dasar kesadaran saya untuk berbagi pengalaman. Juga menjadi pengingat saya pribadi, bahwa perjuangan hidup tidak pernah berhenti sampai tiba saatnya Allah menghentikan hidup saya di dunia.Saya juga tidak tahu bagaimana nanti masa depan saya. Sehingga olehnya, saya wajib mempersiapkan segala sesuatunya dari sekarang. 

Jika ada yang menilai tulisan ini menginspirasi, Alhamdulillah. Mari sama - sama saling menginspirasi. Jika ada yang menilai tulisan ini adalah wadah saya untuk menyombongkan diri atau riya', mohon maaf. Anda harus kenalan dulu dengan saya dan hati - hati jangan - jangan itu indikasi dengki, penyakit hati yang bisa menghapus kebaikan.Hehehe..

Terimasih sudah membaca...
 Salam semangat. Salam manfaat :)